Ketika
saya masih SMP ada satu mata pelajaran yang saya sukai yaitu
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ). Sayang sekali mata pelajaran
tersebut sudah lama dihapus dari kurikulum padahal manfaatnya cukup
bagus untuk murid . Salah
satu materi yang diberikan dalam mata pelajaran tersebut diantaranya
mengajarkan para murid untuk mau terjun kedapur, yaitu dengan cara
mempraktekkan beberapa resep masakan maupun kue. Saya masih ingat resep yang pertama dipraktekkan adalah membuat urap. Sedih rasanya melihat generasi muda sekarang banyak yang tidak menyukai dapur padahal sebenarnya cinta juga bisa berawal dari perut, bagaimana memikat pasangan melalui masakan yang dibuat sendiri.
Setiap kali selesai praktek untuk satu resep di sekolah, biasanya orang
tua akan meminta untuk mengulang kembali resepnya di rumah walaupun
adalakanya setelah itu kondisi dapur jadi berantakan , tidak masalah bagi orang tua toh namanya juga lagi belajar. Dari sanalah kecintaan saya terhadap kuliner dimulai, saya mulai senang membuat kue dan memasak untuk anggota keluarga.
Hobby
saya membuat kue awalnya hanya untuk dinikmati seluruh anggota
keluarga, pada akhirnya bisa saya jadikan modal untuk usaha. Keuntungan
memulai usaha yang diawali dari hobby hampir tidak pernah bosan karena
pada dasarnya saya mencintai apa yang dikerjakan.
Untuk terjun dalam bisnis kuliner harus kreatif menciptakan variasi-variasi baru karena pada dasarnya makanan itu cepat bosan, jadi jangan pernah malas untuk selalu mengikuti berbagai kursus juga demo-demo darisanalah akan tahu apa saja makanan yang sedang disukai oleh masyarakat, tapi harus tetap ada ciri khas dari produk kita sendiri yang membedakan dengan produksi orang lain.
Misalnya
untuk kue-kue kering saya cenderung membuat dengan ukuran kecil.
Walaupun pengerjaannya menjadi lebih lama tetapi menurut konsumen saya,
itu justru menjadi daya tarik karena mungil dan lucu juga jumlahnya
jadi lebih banyak sehingga tidak cepat habis saat disuguhkan, he..........
Walaupun
produksi kue -kue saya belum sebanyak buatan Ina Cookies ataupun J
& C tapi cukup dikenal. Untuk membedakan dengan produksi lainnya
maka saya menamai produk saya dengan BIKINAKU, nama BIKINAKU diberikan
oleh suami kependekan dari Bikinanku. Semoga kue-kue BIKINAKU masih akan tetap digemari dan dicari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar